Member
- Joined
- Sep 26, 2024
- Messages
- 38
- Thread Author
- #1
Perkenalkan namaku Nina umurku 24 tahun Aku memiliki kehidupan seks yang cukup menarik Temanku memberitahuku mengenai situs CeritaSeks15 dan ketika aku pertama kali mrmbuks CeritaSeks15 aku langsung tertarik untuk ikut mencurahkan kisahku di situs ini Semoga kisahku ini dapat menjadi salah satu bacaan yang menarik.
Dengan kisah ini dimulai ketika aku merasakan seks-ku yang pertama dengan Papa tiriku ketika aku masih berumur 16 tahun Pada saat umurku 3 tahun Papa kandungku telah meninggal hingga ibu menikah lagi dengan Oom Mardi ketika umurku 5 tahun Jadi selama 11 tahun aku telah menganggapnya sebagai Papa kandungku toh aku juga tidak ingat lagi akan kehadiran Papa kandungku Akan tetapi sejak kejadian ini aku tidak hanya menganggapnya sebagai Papa tapi sekaligus juga sebagai pemuas nafsu birahiku Begitupun Papa Mardi yang menganggapku sebagai anak sekaligus budak seks-nya
Dan Untuk lebih memperjelasnya aku memiliki tubuh yang cukup bagus dengan buah dada berukuran 34B Kulitku putih bersih dengan rambut panjang sepunggung Aku beberapa kali menonton dan membuka situs porno karena rasa penasaranku terhadap aktivitas seks yang sangat digemari di kalangan anak laki-laki Ketika menonton film-film porno itu ada rasa ingin mencoba karena kulihat betapa nikmatnya wajah sang wanita yang disetubuhi Aku pun sering membayangkan bahwa yang ada di film itu adalah aku dan pria idamanku namun ironisnya aku kehilangan keperawanan bukanlah dengan pria idamanku Beginilah cerita awalnya
Dan Pada suatu Minggu pagi Ibuku tidak ada di rumah hampir sepanjang hari karena harus menunggui kakaknya yang sedang dirawat di rumah sakit Jadi aku tinggal di rumah sendiri Ketika aku berjalan ke ruang makan untuk makan pagi aku hanya melihat Papa seorang diri sedang menyantap nasi goreng
Paaa Mama mana? Kok gak ada? tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk
Paada saat itu Papaku tidak langsung menjawab Ia tercengang untuk beberapa saat dan menatapku dengan pandangan tajam Ketika kusadari ternyata pada saat itu aku mengenakan daster putih tipis pendek yang tembus pandang hingga memamerkan lekuk tubuhku Puting susuku terpampang jelas karena aku tidak memakai bra Kurasakan mukaku memerah dan spontan aku menutupi dadaku
Eheeeem Nin Mama pergi sejak jam 4 subuh Tante Firda mendadak koma kata Papa segera setelah sadar dari kagetnya
Apaaa?! Tan Tante koma? ujarku terbata-bata
Iyaaa Nin Papa tahu kamu kaget Nanti kita jenguk jam 12 ya?
Aaaku terisak sedih dan air mataku mulai mengalir Tante Firda adalah tante favoritku Ia sangat baik terhadap Ibu dan aku Ketika aku masih terisak Papa segera menghampiri dan memeluk diriku
Tenaaang Nin masih ada harapan kok hiburnya sambil mengelus rambutku
Dan Aku balas mendekapnya dan mulai menangis tersedu-sedu Papa mengelus-elus punggungku ketika aku menangis namun nafas Papaku terdengar berat dan kurasakan penisnya yang membesar menekan perutku Aku segera melepaskan pelukanku namun Papa menahannya
Paaa lepaskan aku! jeritku ketakutan
Tidaaaak bisa Nina sayang Salahmu sendiri menggoda Papa dengan baju tipismu itu ujar Papa kemudiaan tangannya mulai meremas-remas pantatku dengan gemas
Paaaa jangan Nina gak mau Pa! isakku sambil memberontak namun tenaga Papa jauh lebih kuat daripadaku tak ada gunanya aku melawan juga
Kaamu diam saja sayang Enak kok Nanti pasti kamu ketagihan bisik Papa sambil terengah-engah setelaah itu tangan Papa mulai menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas kembali pantatku dari dalam
Aku berkali-kali melawan namun tak berdaya karena perbedaan tenaga kami Kemudian Papa mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan satunya meraih lubang vaginaku
Ohhhhhh Pa.. Ja.. Jangan rintihku
Namun kurasakan birahiku mulai naik bahkan lebih daripada ketika aku menonton film porno di kamarku diam-diam Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang vaginaku yang mulai basah Nafasku juga mulai cepat dan berat Melihat reaksiku yang mulai pasrah dan terbawa nafsu Papa melanjutkan aksinya Ia membawaku ke sofa ruang tamu dan mendudukkan diriku di pangkuannya dengan posisiku memunggunginya Tak lupa pula ia membuka celana dalamku dengan kasar Dan Tangannya dengan kasar membuka lebar-lebar pahaku sehingga vaginaku terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tangannya Sebelum sempat melawan dengan sigap tangannya kembali meraih vaginaku dan meremasnya
LANJUTANNYA
Dengan kisah ini dimulai ketika aku merasakan seks-ku yang pertama dengan Papa tiriku ketika aku masih berumur 16 tahun Pada saat umurku 3 tahun Papa kandungku telah meninggal hingga ibu menikah lagi dengan Oom Mardi ketika umurku 5 tahun Jadi selama 11 tahun aku telah menganggapnya sebagai Papa kandungku toh aku juga tidak ingat lagi akan kehadiran Papa kandungku Akan tetapi sejak kejadian ini aku tidak hanya menganggapnya sebagai Papa tapi sekaligus juga sebagai pemuas nafsu birahiku Begitupun Papa Mardi yang menganggapku sebagai anak sekaligus budak seks-nya
Dan Untuk lebih memperjelasnya aku memiliki tubuh yang cukup bagus dengan buah dada berukuran 34B Kulitku putih bersih dengan rambut panjang sepunggung Aku beberapa kali menonton dan membuka situs porno karena rasa penasaranku terhadap aktivitas seks yang sangat digemari di kalangan anak laki-laki Ketika menonton film-film porno itu ada rasa ingin mencoba karena kulihat betapa nikmatnya wajah sang wanita yang disetubuhi Aku pun sering membayangkan bahwa yang ada di film itu adalah aku dan pria idamanku namun ironisnya aku kehilangan keperawanan bukanlah dengan pria idamanku Beginilah cerita awalnya
Dan Pada suatu Minggu pagi Ibuku tidak ada di rumah hampir sepanjang hari karena harus menunggui kakaknya yang sedang dirawat di rumah sakit Jadi aku tinggal di rumah sendiri Ketika aku berjalan ke ruang makan untuk makan pagi aku hanya melihat Papa seorang diri sedang menyantap nasi goreng
Paaa Mama mana? Kok gak ada? tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk
Paada saat itu Papaku tidak langsung menjawab Ia tercengang untuk beberapa saat dan menatapku dengan pandangan tajam Ketika kusadari ternyata pada saat itu aku mengenakan daster putih tipis pendek yang tembus pandang hingga memamerkan lekuk tubuhku Puting susuku terpampang jelas karena aku tidak memakai bra Kurasakan mukaku memerah dan spontan aku menutupi dadaku
Eheeeem Nin Mama pergi sejak jam 4 subuh Tante Firda mendadak koma kata Papa segera setelah sadar dari kagetnya
Apaaa?! Tan Tante koma? ujarku terbata-bata
Iyaaa Nin Papa tahu kamu kaget Nanti kita jenguk jam 12 ya?
Aaaku terisak sedih dan air mataku mulai mengalir Tante Firda adalah tante favoritku Ia sangat baik terhadap Ibu dan aku Ketika aku masih terisak Papa segera menghampiri dan memeluk diriku
Tenaaang Nin masih ada harapan kok hiburnya sambil mengelus rambutku
Dan Aku balas mendekapnya dan mulai menangis tersedu-sedu Papa mengelus-elus punggungku ketika aku menangis namun nafas Papaku terdengar berat dan kurasakan penisnya yang membesar menekan perutku Aku segera melepaskan pelukanku namun Papa menahannya
Paaa lepaskan aku! jeritku ketakutan
Tidaaaak bisa Nina sayang Salahmu sendiri menggoda Papa dengan baju tipismu itu ujar Papa kemudiaan tangannya mulai meremas-remas pantatku dengan gemas
Paaaa jangan Nina gak mau Pa! isakku sambil memberontak namun tenaga Papa jauh lebih kuat daripadaku tak ada gunanya aku melawan juga
Kaamu diam saja sayang Enak kok Nanti pasti kamu ketagihan bisik Papa sambil terengah-engah setelaah itu tangan Papa mulai menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas kembali pantatku dari dalam
Aku berkali-kali melawan namun tak berdaya karena perbedaan tenaga kami Kemudian Papa mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan satunya meraih lubang vaginaku
Ohhhhhh Pa.. Ja.. Jangan rintihku
Namun kurasakan birahiku mulai naik bahkan lebih daripada ketika aku menonton film porno di kamarku diam-diam Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang vaginaku yang mulai basah Nafasku juga mulai cepat dan berat Melihat reaksiku yang mulai pasrah dan terbawa nafsu Papa melanjutkan aksinya Ia membawaku ke sofa ruang tamu dan mendudukkan diriku di pangkuannya dengan posisiku memunggunginya Tak lupa pula ia membuka celana dalamku dengan kasar Dan Tangannya dengan kasar membuka lebar-lebar pahaku sehingga vaginaku terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tangannya Sebelum sempat melawan dengan sigap tangannya kembali meraih vaginaku dan meremasnya
LANJUTANNYA