Member
- Joined
- Sep 26, 2024
- Messages
- 38
- Thread Author
- #1
Sebut saja nama saya Robi, saya adalah seorang laki-laki single berumur 21 tahun , saya mempunyai tinggi 172 cm dan berat badan 68 kg. Status saya saat itu adalah sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di salah satu PTN di daerah saya.
Saat itu, saya tinggal disebuah rumah kos yang berjumlah 5 kamar. Kebetulan saya berada pada kamar yang pertama. Jika dibandingkan dengan teman-teman saya, saya tergolong lelaki yang bersifat pemalu dan kurang pergaulan. Saya tipe orang yang suka berada di kos daripada harus nongkrong dan bergaul dengan teman-teman kuliah saya.
Untuk mengibur diri di kosan, terkadang saya sering menonton film P*rn* untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus untuk memuaskan b*r*hiku. Ketika saya menonton Film P*rn8 titik akhir dari kegiatan itu adalah dengan ber*nani.
Okey, sekarang kita lanjutkan pada pengalaman cerita s*x pertama saya yang berawal dari tempat kos dimana saya tinggal saat itu. Kos-kosan yang saya tinggali ditempati oleh beberapa penghuni kos. Disebelah saya adalah kamar no 2, disana ditinggali oleh seorang wanita muda berumur 25 tahun bernama Irma.
Dengan perkiraan saya, tinggi Irma 162 cm, berat bdan 52 kg dan dia telah bersuamikan seorang supir pribadi. Dengan usia Rumah tangga-nya yang sudah 5 tahun, saat itu Irma dan suaminya belum juga mendapat seorang anak. Kamar no 3 ditempati oleh seorang wanita berusia 35 tahun, tinggi 163, berat badan 61 kg yang bernama Intan.
Intan ini juga sudah berumah tangga, dia memiliki 2 orang anak perempuan. Dari sinilah awal dari cerita mes*mku para pembaca. Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kos sibuk dibelakang, mereka rata-rata mempunyai kegiatan mandi, dan mencuci pakaian.
Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur. Saya yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton Televisi. Ketika sedang asik menonton Televisi, tiba-tiba saat itu terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi.
Semula sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga saya dibuatnya. Ketika itu Saya mencoba melihat dari balik celah kamar belakang rumahku. Beuhhhh… Saat itu saya benar-benar kagum setelah saya melihat Teteh Irma yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk.
Saya tidak tahu mengapa dia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Teteh Irma yang sedikit kurus ternyata memiliki Buah d*d* berukuran sekitar 34 B dan ternyata Teteh Irma sangat s*ksi sekali para pembaca, pokoknya mantap deh.hhe.
Dengan bentuknya yang kecil beserta put*ng warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang. Saya terus mengamati dari balik celah kamar, tanpa kusadari b*tang kej*nt*nanku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut saya langsung melakukan on*ni sambil membayangkan berc*nta dengan Teteh Irma ditempat terbuka tersebut.
Semenjak hal itu, saya jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, saya masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Teteh Irma. Hari itu adalah hari minggu, dan saya sedikit kesiangan. Ketika saya keluar untuk mandi, saya melihat Teteh Intan sedang mencuci baju.
Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku. Saat itu bel*han Buah d*d*nya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34 C hampir sama dengan Teh Irma. Setiap kali saya memperhatikan pant*tnya, entah mengapa saya langsung bern*fsu dibuatnya. Kembali b*tang Kej*nt*nanku tegang dan seperti biasa saya melakukan on*ni di kamar mandi.
Singkat cerita 2 hari kemudian terjadilah keributan yang terdengar oleh saya, ternyata setelah saya keluar, keributan itu berasal dari Teteh Intan yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya. Saat itu dia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana.
Saya yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Pada keesokan harinya Teteh Intan pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya.
Sore itu saya baru akan mandi, begitu juga dengan Teteh Intan. Setelah selesai saya langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata saya menabrak sesuatu yang ternyata adalah Teteh Intan. Keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami saling bertubrukan.
Menerima tubrukan itu, Teteh Intan hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek saya langsung menangkap tubuhnya. AduH! Tenyata saya tanpa sengaja telah menyentuh B*ah d*d*nya.
“ Aduh… maaf… maaf Teh, saya tidak sengaja “ , kata-ku.
“ Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak liat “ , jawab-nya.
Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Saya sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini.
Sepertinya Teteh Intan mengetahui bahwa saya belum pengalaman sama sekali. Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kej*ntan saya yang berada dibalik handuk,
“ Uhhhh… Ssss… Aghhh… “ , des*h nikmatku.
Belum selesai saya merasakan beladian tangannya, tiba-tiba ujung Kej*nt*nanku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Teteh Intan sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil meng*lum Kej*nt*nanku.
“ Oouhhh… terus Teh… Ssss… . Aghhh… Enak Teh… Oughhhh… “ , des*hku.
LANJUTANNYA
Saat itu, saya tinggal disebuah rumah kos yang berjumlah 5 kamar. Kebetulan saya berada pada kamar yang pertama. Jika dibandingkan dengan teman-teman saya, saya tergolong lelaki yang bersifat pemalu dan kurang pergaulan. Saya tipe orang yang suka berada di kos daripada harus nongkrong dan bergaul dengan teman-teman kuliah saya.
Untuk mengibur diri di kosan, terkadang saya sering menonton film P*rn* untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus untuk memuaskan b*r*hiku. Ketika saya menonton Film P*rn8 titik akhir dari kegiatan itu adalah dengan ber*nani.
Okey, sekarang kita lanjutkan pada pengalaman cerita s*x pertama saya yang berawal dari tempat kos dimana saya tinggal saat itu. Kos-kosan yang saya tinggali ditempati oleh beberapa penghuni kos. Disebelah saya adalah kamar no 2, disana ditinggali oleh seorang wanita muda berumur 25 tahun bernama Irma.
Dengan perkiraan saya, tinggi Irma 162 cm, berat bdan 52 kg dan dia telah bersuamikan seorang supir pribadi. Dengan usia Rumah tangga-nya yang sudah 5 tahun, saat itu Irma dan suaminya belum juga mendapat seorang anak. Kamar no 3 ditempati oleh seorang wanita berusia 35 tahun, tinggi 163, berat badan 61 kg yang bernama Intan.
Intan ini juga sudah berumah tangga, dia memiliki 2 orang anak perempuan. Dari sinilah awal dari cerita mes*mku para pembaca. Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kos sibuk dibelakang, mereka rata-rata mempunyai kegiatan mandi, dan mencuci pakaian.
Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur. Saya yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton Televisi. Ketika sedang asik menonton Televisi, tiba-tiba saat itu terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi.
Semula sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga saya dibuatnya. Ketika itu Saya mencoba melihat dari balik celah kamar belakang rumahku. Beuhhhh… Saat itu saya benar-benar kagum setelah saya melihat Teteh Irma yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk.
Saya tidak tahu mengapa dia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Teteh Irma yang sedikit kurus ternyata memiliki Buah d*d* berukuran sekitar 34 B dan ternyata Teteh Irma sangat s*ksi sekali para pembaca, pokoknya mantap deh.hhe.
Dengan bentuknya yang kecil beserta put*ng warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang. Saya terus mengamati dari balik celah kamar, tanpa kusadari b*tang kej*nt*nanku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut saya langsung melakukan on*ni sambil membayangkan berc*nta dengan Teteh Irma ditempat terbuka tersebut.
Semenjak hal itu, saya jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, saya masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Teteh Irma. Hari itu adalah hari minggu, dan saya sedikit kesiangan. Ketika saya keluar untuk mandi, saya melihat Teteh Intan sedang mencuci baju.
Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku. Saat itu bel*han Buah d*d*nya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34 C hampir sama dengan Teh Irma. Setiap kali saya memperhatikan pant*tnya, entah mengapa saya langsung bern*fsu dibuatnya. Kembali b*tang Kej*nt*nanku tegang dan seperti biasa saya melakukan on*ni di kamar mandi.
Singkat cerita 2 hari kemudian terjadilah keributan yang terdengar oleh saya, ternyata setelah saya keluar, keributan itu berasal dari Teteh Intan yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya. Saat itu dia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana.
Saya yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Pada keesokan harinya Teteh Intan pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya.
Sore itu saya baru akan mandi, begitu juga dengan Teteh Intan. Setelah selesai saya langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata saya menabrak sesuatu yang ternyata adalah Teteh Intan. Keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami saling bertubrukan.
Menerima tubrukan itu, Teteh Intan hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek saya langsung menangkap tubuhnya. AduH! Tenyata saya tanpa sengaja telah menyentuh B*ah d*d*nya.
“ Aduh… maaf… maaf Teh, saya tidak sengaja “ , kata-ku.
“ Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak liat “ , jawab-nya.
Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Saya sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini.
Sepertinya Teteh Intan mengetahui bahwa saya belum pengalaman sama sekali. Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kej*ntan saya yang berada dibalik handuk,
“ Uhhhh… Ssss… Aghhh… “ , des*h nikmatku.
Belum selesai saya merasakan beladian tangannya, tiba-tiba ujung Kej*nt*nanku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Teteh Intan sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil meng*lum Kej*nt*nanku.
“ Oouhhh… terus Teh… Ssss… . Aghhh… Enak Teh… Oughhhh… “ , des*hku.
LANJUTANNYA